RSS
Hello, welcome to my blog ! Read, Comment, and Enjoy my Blog ;)

Tentang BUGEMM


Apaan tuh BUGEMM ?


itulah salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam akun twitter gue, selain tweet2 pujian macam gini : eddy, kok lo ganteng banget ? ato eddy, kok ada yang cowok seperfect kamu? ato eddy, kamu keren yak! hehehe #allishoaxhere . Yak, menjawab pertanyaan dari beberapa sohib dr beberapa sekolah lain dalam dan luar kota, gue mencoba menuangkan apa itu BUGEMM sebenarnya.


Deskripsi Tentang BUGEMM
BUGEMM adalah singkatan untuk Budaya Gemar Membaca dan Menulis, yang merupakan salah satu program unggulan di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Awalnya, program ini mewajibkan setiap siswa untuk menulis sebuah resensi buku setiap tahunnya. Namun, semenjak tahun lalu, melalui program ini setiap siswa diwajibkan untuk melakukan penelitian ilmiah untuk memenuhi evaluasi BUGEMM di setiap akhir semester sebelum ulangan semester. BUGEMM merupakan salah satu syarat wajib bagi peserta didik untuk mengikuti Ulangan Semester.

Aturan BUGEMM
1. Setiap tahun, siswa mesti melaksanakan BUGEMM dalam dua bahasa : Inggris dan Indonesia yang ditukar setiap tahunnya. Misalnya pada semester satu, gue mendapatkan BUGEMM dalam Bahasa Indonesia, semester depan gue mesti ngerjain BUGEMM dalam Bahasa Inggris. Pengaturan siapa yang bahasa Indonesia dan siapa yang bahasa Inggris dilakukan oleh pihak sekolah
2. Bagi yang mendapatkan BUGEMM dalam Bahasa Indonesia, wajib memiliki 5 buku sebagai bahan kajian
3. Setiap siswa wajib melakukan konsultasi minimal 5 kali kepada pembimbing/advisor selama satu semester.
4. Bagi siswa yang telah memenuhi syarat akan diberikan surat rekomendasi untuk melakukan evaluasi di depan penguji.
5. Bagi siswa yang tidak mendapatkan surat rekomendasi, siswa dilarang untuk mengikuti evaluasi
6. Pembimbing dan penguji adalah bagi siswa harus guru yang berbeda
7. Penulisan Karya Tulis dalam BUGEMM disyaratkan sesuai ketentuan ilmiah.


BUGEMM dan Gue
3 semester gue ikut evaluasi, 3 judul penelitian yang gue ajukan
Semester I 2009/2010 :: Manajemen Air, Solusi Pengentasan Krisis Air 2020 di Kota Palembang ::
Semester II 2009/2010 :: High CHild Friendly : Solution of Stuident's Problems in SMA Plus Negeri 17 Palembang ::
Semester I 2010/2011 :: Senioritas : Antara Budaya dan Dinamika Kehidupan Remaja

Okay, hope it'll be continued ;)

Prasejarah : Tikus Segede Mobil

Dahsyat, Tikus Pra-sejarah Sebesar Mobil
Beberapa ilmuwan telah menemukan tengkorak tikus raksasa pra-sejarah, hewan raksasa sebesar mobil yang berkeliaran di Amerika Selatan empat juta tahun silam, demikian menurut studi yang disiarkan dalam Proceedings of the Royal Society B, Rabu.

Hewan yang baru diidentifikasi tersebut, yang dipercaya sebagai hewan pengerat terbesar yang pernah hidup di Bumi, memiliki panjang sekitar tiga meter dan tinggi 1,5 meter, dan berat dari 468 kilogram hingga 2,5 ton, kata para peneliti itu.

Tulang tengkorak tersebut ditemukan di batu besar yang pecah di Pantai Kiyu di pantai wilayah River Plate, Uruguay. Tengkorak itu, yang berukuran 53 sentimeter, memiliki gigi sangat besar dengan panjang beberap sentimeter.

Kendati memiliki penampilan yang menakutkan, hewan tersebut bukan pemakan daging dan kelihatan lebih mirip badak dibandingkan dengan tikus. Hewan itu sangat besar sehingga mungkin melewati kebanyakan hidupnya di tempat yang separuh tergenang air, untuk mengurangi tekanan akibat ukurannya.

Spesies itu telah disebut “Josephoartigasia monesi”, untuk menghormati Alvaro Mones, ahli palaentologi Uruguay yang mengkhususkan diri dalam hewan pengerat Amerika Selatan.

Penghuni lain hutan dan rawa di dunia ini meliputi harimau bergigi pedang, kungkang darat dan hewan mamalia raksasa.


Hewan pengerat terbesar yang pernah hidup adalah “carpincho” atau “capybara”, yang juga hidup di beberapa wilayah Amerika Selatan dan dapat memiliki berat tubuh hingga 60 kilogram, demikian laporan Xinhuanet.

Yang Unik Dari Piala Oscar

Ajang piala Oscar memang menjadi perhatian banyak orang. Selain para pemenangnya, banyak fakta tersimpan yang belum terungkap tentang Academy Awards.

Inilah tujuh fakta unik seputar ajang Oscar:

1. Film ‘The Hurt Locker’ memiliki keuntungan paling rendah saat menang Oscar

Film ‘The Hurt Locker’ merupakan film independen pertama yang berhasil menembus ajang Oscar. Pertama dirilis pada tahun 2008, film ini hanya berjaya dari festival ke festival. Baru pada tahun 2009, ‘The Hurt Locker’ masuk pasar Amerika dan menjadi nominasi dalam Academy Awards. Film yang mengantongi enam piala Oscar ini disebut-sebut memiliki keuntungan paling rendah dibanding nominator lainnya. Keuntungan yang diraih ‘The Hurt Locker’ hanya sekitar US$ 21 juta.

2. Sandra Bullock menjadi aktris terbaik dan terburuk di minggu yang sama.

Ini adalah minggu keberuntungan bagi Sandra Bullock. Pasalnya aktris cantik ini berhasil dinobatkan sebagai Aktris Terbaik dalam Oscar sekaligus Aktris Terburuk dalam Razzie Awards. Kedua penghargaan ini diraihnya dalam minggu yang sama. Ia mendapat predikat aktris terbaik dalam film ‘The Blind Side’ dan menjadi Aktris Terburuk untuk film ‘All About Steve’.

3. ‘Karpet Merah’ pada Kodak Theatre memiliki panjang sekitar 150 meter.

‘Karpet Merah’ dalam ajang Academy Awards menjadi saksi bisu saat para aktris dan aktor bergaya dalam balutan gaun dan setelan jas paling mewah. Betapa tidak, saat berjalan diatas ‘karpet merah’ sepanjang kurang lebih 150 meter dengan lebar 10 meter tersebut, mereka dibanjiri oleh ratusan kamera fotografer dan hampir 300 kamera TV lokal maupun internasional.

4. Kevin O’Connell, nominator Oscar paling tidak beruntung.

Kevin O’Conell adalah seorang Sound Mixer yang pernah kalah dalam 20 nominasi Oscar yang pernah diraihnya dalam film ‘Transformer’ tahun 2008. Tahun 2006, Kevin juga pernah meraih 18 nominasi dan lagi-lagi, ia tidak pernah menang.

5. Tahun 2010 menjadi kemenangan pertama untuk sutradara wanita.

Kathryn Bigelow adalah sutradara pertama yang berhasil meraih piala Oscar. Kathryn sukses membawa film hasil garapannya ‘The Hurt Locker’ meraih enam piala. Kathryn adalah salah satu dari empat sutradara wanita yang berhasil meraih nominasi Oscar. Kemenangannya ini sekaligus mengalahkan mantan suaminya, James Cameron dalam film ‘Avatar’.

6. Marlon Brando dan De Niro menjadi dua aktor yang menang Oscar di kategori yang sama.

Marlon Brando dan Robert De Niro pernah memenangkan piala Oscar untuk kategori yang sama (Best Actor and Best Supporting Actor) dalam film yang berbeda ‘The Godfather’ (1972) dan ‘The Godfather, Part II’ (1974).

7. Ajang Academy Awards pernah ditunda sebanyak tiga kali.

Ajang ini pertama kali mengalami penundaan pada tahun 1983 saat banjir besar melanda Los Angeles. Kedua, tahun 1968, ketika terjadi pembunuhan terhadap Martin Luther King Jr. Kemudian ajang bergengsi ini lagi-lagi harus diberhentikan tahun 1981, karena percobaan pembunuhan terhadap Presiden Ronald Reagan.

Indonesia : Negeri Kaya Harta Karun

Pantas saja si pemburu harta karun Michael Hatcher senang melakukan perburuan di Indonesia. Dari data Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), ada 493 situs arkeologi bawah laut di Indonesia.

“Ada 493, menurut maping yang ada,” ujar Dirjen PSDKP KKP Aji Sularso dalam jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (29/4/2010).

Dari 493 ini, kurang dari 10 persennya yang sudah dieksplorasi. Maklum, dana untuk survei dan mengangkat muatan kapal ini tidak sedikit. Apalagi jika terjebak dalam lumpur di dasar laut.

“Bisa jutaan dolar,” terang Aji.

Namun Aji menjelaskan tidak semua kapal tersebut masih berisi harta karun. Kadang kapalnya masih ada, tapi muatannya sudah tidak ada.

“Penjarahan itu banyak terjadi di Selat Glasa, di sekitar perairan Bangka Belitung,” ungkapnya.

Michael ‘Mike’ Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Hidup masa kecilnya kurang beruntung. Dia menetap di sebuah panti asuhan. Pada umur 14 tahun, dia hijrah ke Australia. Perburuan muatan kapal karam dimulai tahun 1970 dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.

Pada 1981 berhasil mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia, tahun 1985 di Tanjung Pinang Indonesia, dan tahun 1998 di Indonesia. Di dunia internasional dia dijuluki ‘The Wreck Salvage King’ (Raja Penyelamat Kapal Karam).

Saat berhasil mengangkat kapal Geldermasen milik VOC di Karang Heliputan, Tanjung Pinang, tahun 1985-1986, Hatcher mendapatkan 126 emas batangan dan 160 ribu benda keramik dinasti Ming dan Ching. Nilainya tidak kurang dari US$ 15 juta saat itu.

Lalu Hetcher mengangkat Kapal Tek Sing di Perairan Kepulauan Bangka, Sumatera Selatan tahun 1999 lalu. Nilainya Rp 500 miliar. Kini Hatcher diduga muncul kembali di perairan Blanakan, Subang. Jika Hatcher berhasil mengangkat harta karun dari Subang, maka ini akan menjadi rekor selama karirnya. Diperkirakan porselen dinasti Ming yang tenggelam di sana tidak kurang dari US$ 200 juta.

Yetti di Himalaya

Berbicara soal pegunungan Himalaya, maka kita tak bisa lepas dari sosok makhluk misterius bernama Yeti. Meski keberadaannya masih diragukan, namun penduduk desa di Himalaya dan para pemburu di sana percaya Yeti adalah penghuni di pegunungan Hilamaya.

Yeti atau manusia salju yang menakutkan adalah sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau “Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga.”

Tahun 1832, makhluk misterius ini pertama kali mencuat ke dunia. Ketika itu perwakilan Inggris yang berada di Nepal bernama B.H. Hodgson mengaku pernah bertemu makhluk dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan tegak.

Ratusan tahun berselang pada 1951, pendaki Inggris bernama Eric Shipton bahkan mensiarkan foto-foto jejak kaki Yeti. Jejak kaki itu panjangnya 13 inci dengan lebar 8 inci. Mulai itulah nama Yeti mulai terkenal di dunia.

Penduduk desa di Himalaya dan para pemburu setempat menyebutkan kalau mahluk itu pandai menyembunyikan diri, hal itu karena habitatnya terletak jauh dari jalur manusia.
Para pemburu di Himalaya mengatakan bahwa Yeti bukan manusia, dan mereka juga tidak tinggal di zona bersalju. Tempat tinggalnya adalah hutan Himalaya yang paling tinggi, dalam kelebatan yang nyaris tak tertembus. Di sana mahluk ini terkenal bergerak menggunakan keempat anggota badan atau berayun dan pohon ke pohon.

Kalau mahluk ini berkelana ke zona bersalju, tempat pendaki gunung mungkin melihatnya atau melihat jejak kakinya, mahluk ini berjalan tegak dengan gaya yang canggung. Sherpa, penduduk asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine. Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan lumut kerak, yang kaya dalam gizi.
Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah, mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal, sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.

Para penjelajah dari serial “Destination Truth”, mengatakan mereka menemukan tapak-tapak kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk film dokumenter televisi. “Kami membawa tapak-tapak kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa lebih lanjut,” kata Josh Gates, pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche Presse-Agentur di Kathmandu.

Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri dari satu kaki utuh yang besarnya hampir dua kali ukuran tapak kaki manusia. Para penjelajah itu mengatakan mahluk tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.

Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari Lukla, daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu. Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya masih belum terungkap.

Bukti-bukti yang pernah diajukan seperti tengkorak dan pecahan tulang sudah ditolak para ahli yang menyebut tulang itu adalah tulang hewan. “Ada banyak orang yang Himalaya yang punya pengalaman sejati, dan saya tidak tahu bagaimana caranya agar kami bisa memasukkan semua saksi mata,” kata Gates.

Bagi Gates dan timnya, penemuan itu merupakan suatu yang tidak terduga, setelah mereka berkeliling ke puluhan negara demi mencari mahluk-mahluk sejenis Yeti. “Berbicara dengan penduduk setempat tentang penampakan yang mereka lihat dan menemukan sepotong bukti, meskipun bukan bukti nyata yang menyakinkan, adalah hal yang menggairahkan,” kata Gates.

Pompeii : Kota Yang Hilang

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.

Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Lokasi
Pompeii terletak pada koordinat 40° 45? 2? LU, 14° 29? 23? BT, sebelah tenggara kota Napoli, dekat dengan kota modern Pompei saat ini. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di hilir Sungai Sarno (zaman dulu bernama “Sarnus”). Saat ini daratan ini agak jauh letaknya di daratan, namun dahulu merupakan daerah yang dekat dengan pantai.

Pada abad pertama M, Pompeii hanyalah salah satu dari sekian kota yang berlokasi di sekitar kaki Gunung Vesuvius. Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi makmur karena daerah pertaniannya subur. Beberapa kelompok kota kecil di sekitar Pompeii seperti Herculaneum juga menderita kerusakan atau kehancuran oleh tragedi letusan Vesuvius.

Vesuvius mengubur kota Pompeii
Para penduduk Pompeii, seperti mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 Februari 62 terjadi gempa bumi yang hebat yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar teluk itu dan khususnya terhadap Pompeii. Sebagian dari kerusakan itu masih belum diperbaiki ketika gunung berapi itu meletus. Namun, ini mungkin merupakan sebuah gempa tektonik daripada gempa yang disebabkan oleh meningkatnya magma yang terdapat di dalam gunung berapi.

Sebuah gempa lainnya, yang lebih ringan, terjadi pada 64, peristiwa ini dicatat oleh Suetonius dalam biografinya tentang Nero, dalam De Vita Caesarum, dan oleh Tacitus dalam Buku XV dari Annales karena hal ini terjadi ketika Nero berada di Napoli dan tampil dalam sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya di sebuah panggung umum. Suetonius mencatat bahwa kaisar tidak memedulikan gempa itu dan terus bernyanyi hingga selesai lagunya, sementara Tacitus mencatat bahwa teater itu runtuh setelah orang-orang di dalamnya dievakuasi.

Penulis Plinius Muda menulis bahwa getaran bumi itu “tidaklah begitu menakutkan karena sering terjadi di Campania”.

Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79, dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukimanlainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.

Lenyap selama 16 abad
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah sebuah upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.

Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia diangkat menjadi raja Spanyol. Giuseppe Fiorelli mengambil tanggung jawab ekskavasi pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna.

Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahwa Fontana menemukan beberapa fresko erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.

Forum (bangunan untuk keperluan sosial), pemandian, beberapa rumah/gedung dan sejumlah villa telah dapat diselamatkan dengan baik. Sebuah hotel (dengan luas 1000 meter persegi) ditemukan dekat dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan “Grand Hotel Murecine”.

Fakta menyatakan bahwa Pompeii merupakan satu-satunya situs kota kuno di mana keseluruhan struktur topografinya dapat diketahui dengan pasti tanpa memerlukan modifikasi atau penambahan. Kota ini tidak dibagi sesuai dengan pola-pola kota Romawi pada umumnya dikarenakan permukaan tanah yang tidak datar (kota ini berada di kaki gunung). Namun jalan-jalan di kota ini dibuat lurus dan berpola pada tradisi murni Romawi kuno, permukaan jalan terdiri dari batu-batu poligon dan memiliki bangunan-bangunan rumah dan toko-toko di kedua sisi jalan, mengikuti decumanus dan cardusnya. Decumanus adalah jalan-jalan yang merentang dari timur ke barat, sementara cardus merentang dari utara ke selatan.

Mengulang Sejarah Kaum Sodom dan Gomorah (Kaum Nabi Luth/lot)?
Pemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui. Organ-organ kemaluan pria dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berakar pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi, akan tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.

Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.

Yang paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih ABG. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.

Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur’an maupun bible tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth/loth yaitu Kaum Sodom dan Gomorah.

Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik orang lain merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat berkuasa, sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas dan budaya hidup mereka adalah perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.

Seorang pendatang yang masuk ke Sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga, barangnya akan dirampas. Bila ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok, maka ia akan menjadi rebutan mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya. Sebaliknya bila si pendatang itu seorang perempuan muda maka dia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Note : Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya: Surat Al Anbiyaa’ ayat 74 dan 75, Surat Asy Syu’araa’ ayat 160 – 175, Surat Hud ayat 77 -83, Surat Al Qamar ayat 33 – 39 dan Surat At Tahrim ayat 10.

Kisah Lot diceritakan juga dalam Kitab Kejadian 11-14 dan 19. Lot menemani Abraham dalam perjalanannya ke Mesir dan Kanaan (Kejadian 12:1-5).

Al-Qur'an dan UFO

Di dunia masa kini, ada dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam sejarah hidupnya, yaitu yang memakai tenaga tolak untuk maju contohnya hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara.

Yang lainnya memakai gaya centrifugal (melanting [dari titik tolak] ) seperti pesawat UFO yang populer disebut “piring terbang”. Kedua macam kendaraan ini oleh Al-Quran surat An-Nahl ayat 8 disebutkan sebagai benda terapung dan ternak. Yang dimaksud dengan ternak yaitu kuda, unta, keledai, dls. Dan benda terapung maksudnya yaitu segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk di dalamnya “piring terbang”.

Khusus mengenai “piring terbang”, oleh surat An-Nahl ayat 8 adalah kendaraan yang tidak diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun dan oleh surat Az-Zukhruf ayat 12 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan semua yang berpasangan-pasangan. Maksudnya, ada bagian positif dan bagian negatif dari “piring terbang” itu (positif dan negatif=pasangan). Karena surat Az-Zukhruf ayat 12 ini membicarakan tentang alat transportasi maka tentunya istilah “berpasangan-pasangan” itu adalah kendaraan. Dan kendaraan itu tak lain mungkin adalah “piring terbang” yang memiliki bagian positif dan bagian negatifnya.

Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal* dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
(Surat An-Nahl ayat 8 )

* Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai.

Ayat ini menerangkan soal kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia. Manusia biasa menggunakan kendaraan ternak. Kuda dan keledai merupakan tenaga pembawa dan penarik maka keadaannya sama dengan mobil dan kapal terbang selaku pembawa dan penarik. Penggalan kata “bisa” pada paragraf ini, merupakan sesuatu yang belum diketahui manusia tentang kendaraan.

Baik kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama-sama menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk maju ke depan, pada dasarnya kedua macam kendaraan itu memiliki prinsip yang sama. Lalu kendaraan apa yang belum diketahui manusia seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8 itu?

Hal ini dijawab sendiri oleh Al-Quran :

Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.

Supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya”.

Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(Surat Az-Zukhruf ayat 12 – 14)

Kalau anda membaca susunan ayat Al-Quran ini sepintas mungkin anda tidak merasa mendapatkan sesuatu yang aneh dan baru. Akan tetapi, patut diketahui bahwa tidak ada satu pun ayat suci Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya yang percuma atau tidak memiliki makna. Kalau anda teliti dan merenungkannya dalam-dalam, semua ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Quran itu selalu memiliki unsur-unsur keterkaitan antar ayatnya, baik kaitan ayat yang ada di dalam surat itu sendiri atau kaitan ayat pada surat-surat Al-Quran yang lain. Sederhananya, keterkaitan satu ayat dengan ayat yang lainnya seperti dunia internet yang sedang anda jelajahi ini. Suatu halaman web yang berisi informasi selalu memiliki kaitan atau link, baik link yang menuju ke halaman web itu sendiri ataupun link yang menuju ke halaman web yang lainnya.

Nah, semua unsur-unsur yang saling berkaitan itu tak jarang selalu menghasilkan pemahaman ilmiah yang dapat diterima oleh akal sehat. Dengan begitu, memahami susunan ayat-ayat di atas ini maka “benda terapung” ini adalah suatu kendaraan yang belum diketahui oleh manusia. Seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8.

Susunan ayat-ayat diatas nantilah kita analisis belakangan.

Sekarang kita masuki persoalan yang nantinya jadi bahan dalam penganalisaan itu.

Al-Quran sering sekali menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa. Hal itu merupakan gambaran bagi setiap orang agar selalu memperhatikan kenapa Bumi ini berputar pada porosnya, kenapa planet ini bersama planet-planet yang lainnya beredar mengelilingi matahari yang juga berputar di porosnya. Semua planet itu tidak bertiang, tidak bertali dan juga tidak memiliki tempat bergantung. Semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang memutar planet itu di sumbunya sambil berputar-putar mengelilingi matahari. Sungguh Rawasia itu adalah wujud penting dari sesuatu yang harus diteliti lebih dalam lagi oleh para astronom. Dengan mengetahui keadaan Rawasia setiap planet, maka tabir misteri alam semesta yang tak terbatas itu akan terkuak.

Bumi yang beratnya sekitar 700 triliun ton tidak jatuh pada matahari karena gaya lantingnya (centrifugal) dalam keadaan mengorbit, sebaliknya Bumi juga tidak terlanting jauh keluar dari garis orbitnya sebab ditahan oleh gaya gravitasi pada matahari sebagai pusat orbit. Kekuatan gaya lanting Bumi dan gaya gravitasi adalah sama besarnya, orang ahli menyebutnya dengan Equilibrium. Oleh karena itulah sampai hari ini Bumi yang kita diami terus menerus berputar dan beredar mengelilingi matahari.

Andaikan kalau Bumi hanya memakai gaya lantingnya saja tanpa menggunakan gaya gravitasi. Maka, bisa dipastikan Bumi akan melayang jauh meninggalkan matahari. Dengan begitu, tenaga centrifugal seperti yang dimiliki Bumi dapat diadopsi oleh “piring terbang” untuk terbang jauh jika tenaga gravitasinya dihilangkan.

Nah, akhirnya kita pun sampai pada pertanyaan ini, bagaimana cara menghilangkan gaya gravitasi itu?

Salah satu caranya adalah dengan memutar bagian pesawat secara horisontal. Apabila putaran itu semakin cepat maka semakin besar pula gaya centrifugal yang dihasilkan dan semakin kecillah gaya gravitasinya, sampai akhirnya gaya gravitasi ini akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat dapat terangkat dengan mudah tanpa terpengaruh oleh gravitasi Bumi.

Mungkin anda akan bertanya, bagaimana bisa pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan? Dari situlah kita namakan pesawat ini dengan Shuttling System, yaitu pesawat berbentuk piring dempet yang ditengah-tengahnya adalah tempat penumpang.

Anda bisa simak gambar ilustrasi struktur “piring terbang” dibawah ini.

A. Bagian Atas, kita namakan Positif, berputar ke kanan, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.

B. Bagian Bawah, kita namakan Negatif, berputar ke kiri, semakin ke pinggir massanya semakin tebal dan berat.

C. Bagian Tengah, kita namakan Netral, disinilah tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar Positif dan Negatif sekaligus dalam satu kendali.

Praktis pesawat pun akan terangkat dibantu dengan ledakan seperlunya untuk tenaga pembelok dan untuk penambahan kecepatan sewaktu berada di angkasa tanpa bobot.

Bagaimanapun nantinya wujud konstruksi pesawat itu, kita serahkan saja kepada para profesor dan kita yakin nantinya di masa depan akan terwujud sebagai pesawat kebal peluru dan tak memerlukan landasan tertentu karena dia dapat berdiri statis di angkasa dan yang lebih hebat lagi adalah bahwa pesawat itu tentunya water-proof alias anti-air yang kalau pada saat diperlukan dia dapat langsung masuk ke dalam lautan dan keluar lagi sesuai kehendaknya.

Kita boleh mengatakan bahwa kendaraan manusia kini sudah kolot, kuno atau usang karena sistem yang dipakainya sudah berlaku selama ribuan tahun, yang semuanya itu memakai prinsip menolak ke belakang untuk maju ke depan dan menolak ke bawah untuk naik ke atas. Setelah manusia sanggup memakai gaya centrifugal berbentuk “piring terbang” barulah manusia akan memulai kendaraan modern.

Jadi, masa terwujudnya “piring terbang” adalah batas antara ke-kuno-an dan kemodernan peradaban manusia. Batas ini disebut oleh Al-Quran dalam surat Az-Zukhruf ayat 13 diatas dengan bahasa kiasan, bahwa profesor yang mulai menggunakan “piring terbang” mengatakan; Waktu itu manusia baru memulai hidup dalam generasi lain yaitu generasi pesawat itu tidaklah segenerasi dengan modern.

Dalam peradaban modern dimana manusia umumnya memakai piring terbang sebagai kendaraan, akan banyak sekali perubahan dalam kehidupan baik di bidang jasmaniah maupun di bidang rohaniah. Di bidang jasmaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang tak lagi membutuhkan jalan raya dan rel kereta api yang pembangunannya sangat banyak menghabiskan tenaga, tempat, benda dan waktu. Orang-orang akan memanfaatkan daerah itu untuk tempat tinggal atau untuk kebutuhan lainnya. Orang-orang akan memindahkan perhatiannya terhadap lautan sebagai sumber makanan karena lautan itu memang sangat luas yang mengandung berbagai bahan untuk keperluan hidup, dan daratan sebagian besar akan dijadikan orang untuk tempat bermukim. Orang-orang nantinya akan melakukan penerbangan antar planet secara lazim dimana planet Jupiter, Venus, Saturnus dan planet yang lebih besar lainnya akan menjadi sasaran dalam perekonomian dan politik.

Di bidang rohaniah akan berlaku perubahan dalam kehidupan seperti, orang-orang akan menyadari bahwa alam semesta ini memang diciptakan untuk kebutuhan hidup manusia oleh Allah Yang Maha Esa. Orang-orang akan menyadari bahwa manusia di planet Bumi dalam tata surya ini berasal dari satu diri, satu spesies, atau serumpun. Bukan dari hasil evolusi monyet, seperti teori Darwin yang dikalahkan logika. Orang-orang akan menyadari bahwa agama yang diturunkan oleh Allah SWT itu hanyalah agama Tauhid yang sama sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Imran ayat 83. Orang-orang akan menyadari bahwa agama Tauhid yang diturunkan Sang Khaliq itu mengandung hukum yang sesuai dengan kejadian dan naluri yang terdapat di alam semesta raya dan pada diri manusia sendiri, dan bahwa menolak agama itu berarti merugikan diri sendiri.

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(Surat Al-Fushshilat ayat 53)

Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di planet-planet dan di bumi ini, baik dengan suka maupun terpaksa dan Hanya kepada Allahlah mereka akan kembali.
(Surat Al-Imran ayat 83)
 
Copyright 2009 Mengejar Hari, Meraih Mimpi. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy